9 cara terlibat dalam perencanaan Ramadhan orang tua dengan mantan pasangan

9 cara terlibat dalam perencanaan Ramadhan orang tua dengan mantan pasangan

Perencanaan orang tua untuk Ramadhan, yang merupakan bulan refleksi, doa, dan perayaan bagi umat Islam di seluruh dunia, membutuhkan pemikiran praktis dan logistik karena para ayah dan ibu mempertimbangkan jadwal sekolah anak-anak mereka, tujuan puasa dan ibadah, kegiatan lain yang mungkin dilakukan dan bagaimana caranya. menangani semua orang segalanya. Apakah Anda dengan cermat memikirkan berbagai hal atau hanya menerbangkannya, banyak hal pasti akan terjadi. Namun, bagi orang tua yang bercerai, Ramadhan dapat menghadirkan beberapa tantangan unik ketika harus merayakan bulan suci bersama anak-anak mereka.

Co-parenting selama Ramadhan membutuhkan komunikasi, fleksibilitas, dan kemauan untuk memprioritaskan kebutuhan anak-anak Anda (semoga dari kedua orang tua). Sangat penting untuk menetapkan jadwal yang memungkinkan anak-anak Anda untuk berpartisipasi dalam puasa dan kegiatan keagamaan lainnya dengan tetap menghormati pedoman orang tua Anda.

Dorong anak-anak Anda untuk menghabiskan waktu bersama kedua orang tua (jika Anda berdua memiliki hubungan yang baik dengan anak-anak) selama Ramadhan, dengan menekankan pentingnya saling memaafkan dan rekonsiliasi.

Semangat Ramadhan adalah semangat kasih sayang dan pengertian. Mungkin Anda dan mantan berhubungan baik. Mungkin itu bukan yang terbaik. Cobalah untuk menciptakan lingkungan yang damai dan mendukung bagi anak-anak Anda selama waktu sakral tahun ini.

Berikut sembilan tips menjalankan ibadah puasa Ramadhan bersama anak setelah bercerai. (Kiat-kiat ini mengasumsikan kedua orang tua adalah Muslim. Mungkin berhasil jika salah satu orang tua adalah Muslim dan yang lainnya tidak, tetapi kemungkinan besar akan sedikit berbeda.):1.

Sumber gambar: Pexels

1. Berkomunikasi dengan mantan pasangan Anda: Komunikasi selalu menjadi kunci dalam pengasuhan bersama dan terutama selama Ramadhan. Diskusikan bagaimana Anda akan membagi waktu orang tua sepanjang bulan untuk memastikan bahwa anak Anda dapat menjalankan puasa dan bentuk ibadah lainnya sebanyak mungkin.

Baca Juga :  Infinity Scarf Hijab: Cara Mudah Membungkus dan Memakai

2. Buat jadwal: Merencanakan waktu Ramadhan dengan anak-anak Anda dan mantan Anda bisa menjadi sebuah tantangan, tetapi penting bagi Anda untuk memastikan bahwa anak-anak Anda dapat menjalankan puasa dan berpartisipasi dalam aktivitasnya sebanyak mungkin. Penting untuk berkomunikasi dengan mantan pasangan Anda untuk menentukan jadwal yang sesuai untuk Anda berdua dan memungkinkan anak-anak Anda memiliki pengalaman yang bermakna selama Ramadhan.

mereka akan tarawih? Hari apa? Siapa yang akan membawa mereka? Bersedia untuk berkompromi dan fleksibel, terutama seputar waktu orang tua dan penjadwalan aktivitas.

3. Libatkan anak-anak Anda dalam perencanaan: Tanyakan kepada mereka bagaimana mereka ingin mengamati dan merayakan Ramadhan dan libatkan mereka dalam proses perencanaan. Ini akan membantu membuat mereka merasa disertakan dan bersemangat tentang liburan.

4. Tetapkan tujuan yang realistis: Ramadhan bisa menjadi waktu yang sibuk dan melelahkan, terutama jika Anda adalah orang tua. Tetapkan tujuan yang realistis untuk diri Anda dan anak-anak Anda dan jangan merasa Anda harus melakukan semuanya dengan sempurna.

5. Buat Rutinitas: Tetapkan rutinitas harian untuk anak-anak Anda selama Ramadhan yang mencakup waktu untuk berdoa, refleksi, dan kegiatan keluarga. Ini akan membantu mereka tetap fokus dan terlibat sepanjang bulan.

Sumber gambar: Pexels; foto di Timur Weber.

6. Tekankan pentingnya memberi kembali: Ramadhan adalah waktu untuk memberi dan memberi. Dorong anak-anak Anda untuk berpartisipasi dalam kegiatan amal, seperti menyumbangkan makanan kepada mereka yang membutuhkan atau menjadi sukarelawan di organisasi lokal. Jika Anda dan mantan sama-sama setuju untuk memprioritaskan hal ini dengan anak-anak (dengan cara Anda sendiri), lebih baik lagi.

7. Jadikan Menyenangkan: Merayakan dan mengamati Ramadhan bersama anak-anak bisa menyenangkan. Rencanakan kegiatan khusus, seperti mendekorasi rumah atau membuat kue khusus, agar liburan lebih menyenangkan bagi anak-anak Anda. Dorong mantan Anda untuk melakukan hal yang sama, tetapi sadarilah bahwa gayanya mungkin berbeda dengan gaya Anda.

Baca Juga :  Gaya hijab oleh Feyza Başar

8. JADILAH FLEKSIBEL: Setiap keluarga merayakan Ramadhan dengan cara yang berbeda. Bersikaplah terbuka terhadap tradisi dan praktik yang berbeda, dan bersedia berkompromi dengan mantan Anda untuk memastikan anak Anda mendapatkan pengalaman yang bermakna dan menyenangkan.

9. Fokus pada diri sendiri: Mungkin sulit ketika anak-anak bersama mantan pasangan Anda selama Ramadhan, tetapi tetap fokus pada pertumbuhan spiritual Anda dan menjalankan puasa (dan bentuk ibadah lainnya) sebanyak mungkin sangatlah penting. Gunakan waktu ini untuk merenungkan hubungan Anda dengan Allah (S) dan memperdalam latihan spiritual Anda.

Anda juga dapat menggunakan waktu ini untuk berpartisipasi dalam kegiatan amal dan memberikan kembali kepada komunitas Anda. Anda juga ingin tetap berhubungan dengan anak-anak Anda selama waktu ini, meskipun mereka tidak bersama Anda, jadi pertimbangkan untuk mengirimi mereka pesan cinta dan dorongan atau menjadwalkan panggilan virtual untuk membuat mereka tetap terlibat dalam ibadah Ramadhan Anda.

Ramadhan bisa menjadi tantangan bagi orang tua yang bercerai, tetapi dengan sedikit perencanaan dan komunikasi, Anda dapat menjadikan liburan tersebut spesial untuk anak-anak Anda. Prioritaskan kebutuhan anak-anak Anda dan libatkan mereka dalam proses perencanaan. Jaga diri Anda selama waktu sibuk ini.

Yang terpenting, ingatlah bahwa Ramadhan adalah waktu untuk refleksi dan pertumbuhan spiritual. Berusahalah untuk menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis bagi anak-anak Anda untuk menjalankan puasa dan merayakan hari raya. Ramadhan Mubarok!